Posts

Showing posts from January, 2016

Coming soon!

Image
Pending nya lama. Lagi gak Fokus. Huft! Hurryup!

Manusiawi!

Image
31. bertindaklah scra tdak manusiawi jika ingin sukses! MANUSIAWI! The real success, sebenarnya tidak mudah untuk dicapai. Banyak cara menuju kesuksesan, salah satunya adalah dengan kerja keras dan fokus terhadap target tersebut. Kebanyakan orang sukses, mereka melakukan suatu hal yang berbeda dari yang biasa orang lakukan, sesuatu yang unik dan mereka yakini bisa berhasil dan juga diimbangi dengan kerja keras serta ketekunan. At last he got it. Well, melihat orang sukses seakan mudah menggapainya, tapi yakinlah ada proses usaha yang ekstra kerja keras di balik kesuksesan itu sendiri. Believe it. So, Ingin sukseS? Jangan malas, bertindaklah 3 langkah lebih awal ke depan dari pada manusia biasa pada umumnya. Bahkan jika bisa, lebih dari itu. Believe it! See u on top guys!

FOKUS!

Image
1 Fokus itu 1 bro. Kalo 2 atau 3 itu nama cabang, bercabang. Salah satu kunci berhasil itu fokus. Fokus pada satu hal dulu. Diprioritaskan pada nomor 1. Prioritas pertama dan utama. See u on top bro.

Sales itu kudu HAPPY!

Image
Tuhan itu selalu punya jalan untuk memberikan petunjuk kepada makhluknya. Entah melalui apapun.  Rencana Tuhan memang lebih indah bro! Hari ini secara tidak sengaja saya membuka radio 95.9 SMART FM. Topik yang dibawakan sungguh menggugah, setidaknya sedikit mendapatkan pencerahan, dan semoga bermanfaat nanti. Narasumbernya dari  Arvan Pradiansyah  penulis buku The Laws of Happiness. Saya lupa nama topiknya, yang jelas intinya seorang sales itu harus happy. Sedikit point yang saya dapatkan dari hal tersebut : Seorang sales itu harus selalu happy karena mereka akan selalu bertemu dengan orang-orang Kita harus bangga dengan profesi seorang sales, karena seorang sales itu selalu membantu konsumen dengan produk yang mereka tawarkan ataupun minimal dari info yang mereka berikan. Sales itu ga hanya harus kejar target, tapi kalo bisa ada meaningfull nya, jadi kita ga hanya sebatas menjual produk kita saja, jika bisa kita tetap menjaga silaturahmi dengan konsumen tidak hanya

Happy!

Image
Bahagia bukan lagi ketika mendapatkan. Melainkan ketika membagi - bagikan. #MentalKaya . #Ippho Sama halnya cinta yang tulus, memberikan kasih sayang tanpa mengharap kembali, pasti akan lebih bahagia. #Ikhlas #JY

MEINDRENDRA 4

Image
Kembali ku bangun dan berteriak, “Eind maafkan aku sobat.” Tapi teriakanku itu tak kunjung ada jawaban dari dalam rumah. Perih rasanya hari ini, pagi mendung itu telah menjadi petaka bagiku, semua perbuatanku pagi itu seakan lontaran paradok yang tiada guna dan arti, seragam sekolah yang terlanjur coklat tak berwarna aslinya serta seakan retak seribu tanpa bentuk membuatku tak menggerakkan arah untuk kesekolah. Suasana pagi itu mulai memancarkan kilatan terang dan suara petir yang membisingkan telinga, dan rintik air yang menyerbu menggerogoti tubuhku hingga kuyub, layaknya hatiku saat itu mencerminkan  langit yang kelam, ditutupi awan gelap menghalangi mentari pagi tanpa celah sedikitpun. Hati dan batinku seakan retak seribu tanpa wujud berubah menjadi kalbu yang tak teringinkan. Pikirku melayang, berdiri pun rasanya tak sanggup, berjalan pun sempoyongan tak berarah meniti langkah tanpa tujuan, hinggaku terduduk kaku meratapi kenyataan pagi yang memilukan, ditengah hamparan rumput l

Numb!

Image
Tuhan, pagi hari ini sangat cerah. Apa kabar Tuhan?

MEINDRENDRA 3

Semalam suntuk selalu terpikirkan sahabatku yang masih terbelenggu dalam masalah yang membuatnya semakin tersiksa, satu malam itu pun tak hentinya kudengar suara rengekan dari kamar sahabatku itu, hendak memejamkan matapun segan rasanya, seakan stimulus nada malam terlalu dekat dikupingku menghantarkan pesan rintihan tiada henti. Mataku sembab esok harinya, serasa dunia akan runtuh melihat sinar mentari pagi yang membuat desaku menjadi jingga kemerah-merahan, berjalan sempoyongan menuju jendela lalu aku buka kerudung jendela melihat langit dibalik kaca seakan hujan akan turun tiada henti hari ini. Teringat Eind spontan aku melonjak dari posisiku langsung membersihkan diri untuk segera bertemu dengan sahabat kecilku itu. Makan pagi pun tak sempat aku santap karena ingin melihat keadan Eind yang selalu ku khawatirkan sejak malam tadi. Semua gerakanku pagi ini terlihat cepat seakan reseptor tubuh sejalan dengan jalan pikirku. Ku hampiri rumah Eind yang tak jauh dari rumah ku, pintu cok

MEINDRENDRA 2

“Kemana saja kau seharian Eind, aku telah mencarimu kemana-mana. Ada apa dengan mu Eind, aku merasakan hal yang berbeda dari mu pada beberapa hari ini? Apakah ada masalah dengan mu?” terus ku lantunkan pertanyaan-pertanyaan khawatir mengenainya. Eind hanya diam dan bungkam seribu kata, menghela nafaspun tidak, tersentak ikut diam ku dibuatnya. Tiba-tiba Eind seakan ingin berkata tapi sebelum itu helaian nafasnya terdengar senada dengan ku mengikuti dentangan waktu. Sesaat Eind mulai memecahkan kesunyian helain nafas itu “Aku tak tahu apa yang akan terjadi nanti. Aku tak tahu akan jadi apa aku. Apa yang aku pelajari! tapi yang ku tahu adalah hidup, seluruh kehidupan adalah tentang mengajukan sebuah pertanyaan bukan mengetahui jawabannya. Keinginan melihat ada apa dibalik bukit ini membuat kita terus melangkah. Kita harus terus bertanya, ingin mengerti akan suatu hal. Bahkan saat kita tahu kita takkan pernah menemukan jawabannya karena kita selalu ingin mengajukan pertanyaan”. Terhenta

MEINDRENDRA

Image
Langit dan bumi adalah kitab yang terbentang luas, sebagai ilmu pengetahuan dan sebagai bukti atas keagungan sang pencipta. Mengandaikan hamparan nan luas dijagat raya layaknya pesisir pantai panjang yang takkan menuai akhir jikalau di pandang, tapi itu hanyalah sebagian kecil dari jagat raya ini. Andaikan debu adalah benda yang terkecil dimuka bumi melihat nya pun seakan benda ghaib yang tak kan terlihat jikalau dilirik dengan mata telanjang. Hal itu baru sebutir debu yang ada di bumi, melirik sedikit condong ke atas terlihat langit terbentang luas nan indah hingga membayangkan kita layak nya debu yang begitu kecil. Itulah kita yang terkecil layak nya debu tadi, andaikan dipandang di atas jagat raya yang terhampar luas. Bumi adalah planet kecil urutan ke-4 dibandingkan 9 planet lainnya, sedangkan kita berada di salah satu sisi bumi yang bundar tapi pipih. Bimasakti yang mempunyai 9 planet, beribu-ribu bintang dan benda angkasa tersebar luas menempati setiap sisi sudut-sudut dalam ga

Kereta Muara Enim 2

Aku teriakkan kereta api itu untuk berhenti dan bersedia aku naik diatas sana. Tapi upayaku sia-sia saja, hanya menghabiskan energi dan suara yang percuma untuk dilakukan. Datang pria yang membangunkan aku dari lamunan tadi. Karena kesal, pria itu kembali menjadi sasaran amarahku dengan naluri seorang cewek yang judes. “Lemot banget sih bangunin orang! Lihat nih ketinggalan kereta jadinya” dengan tetesan air mata dan suara cempreng aku celotehi pria itu. “Kenalin aku Angga. Siapa namanya?” suara lembutnya membangunkan aku dari tangis. “Eh… kamu! ngapain kamu disini? Pergi sono susulin keretanya!” “Sudah jauh tuh, percuma aja. Siapa namanya?” diulurkan tangannya agar aku bangkit dari posisi jongkok itu. Tak segan aku sambut dan kembali duduk dikursi penumpang pada ruang tunggu di stasiun itu. “Owh, siapa loe? Maksih, untuk semuanya! Mila.” jawab ku sinis, dan langsung keluar ke tempat pembelian tiket, Meninggalkan pria itu didalam stasiun. Langsung saja aku pesan tiket mala

Kereta Muara Enim

Awalnya pada perhentian kereta api saat liburan. Wajah kusam, pakaian retak seribu, panas menyengat. Kalau bukan karena masalah kereta api yang mendapat masalah, mungkin takkan aku temui kisah indah mendatangkan pahit ini. “Fuh… batrei hp habis, panas, lengkap sangat penderitaanku.” Celotehku sendiri didalam kereta, gerbong ekonomi ini. Aku putuskan untuk keluar mencari udara segar. Aku lewati jalur tengah antara kursi-kursi penumpang. Terlihat banyak penumpang yang keluar dari gerbong ini dan sebagian penumpang tetap bertahan diposisinya sambil berkipas ria. Perlahan kulewati jalur itu. “praak….” Langsung aku tolehkan kepalaku ketempat sumber suara yang tepat dibelakangku. Ternyata hp jatuh dari saku sampingku. Memang saku samping celanaku tidak terlalu dalam, sehingga bukan hal yang aneh jika hpku jatuh, dan ini pun bukan untuk pertama kalinya hpku keluar dari saku samping. “preek….” Belum sempat kuambil hpnya dari jalur itu. Sekonyong-konyongnya seorang pria menginjak hpku ya

Bisik Bulat

Piawan mainan debu Menderu melalui angin. Oksigen menari ratapan mati Menghiasi setiap sisi halusinasi. Rumah kaca, dibuat jangan Asap mu, derita ku Tak memakai melayang semakin cepat. Gundah setiap dentang detik. Seakan tau malaiakat melalaikan tugas , Seakan tau detik sedang berkarat , Bulat tak lagi hijau Bulat semakin membiru Bulat bebas diterjang sang pemburu Bulat ku istana ku. Tak ada gantinya  Tak ada duanya. Biarkan lah bulat  tumbuh menghijau

Kala Kecilku

Image
22. trkadang aku malu dgn masa kecil ku...   semakin tua umurku semakin aku menjauh dari Nya... dan smkin bobrok akhlak ku... hati yang tlh ternodai, tak suci lagi...tlh bnyk tnta yg menodai lembaran2 putih yg mlai tiada berarti lagi... trkdngg aku sdr n mulai membenahi dan trkdng aku lupa dan luput dari smwwa yg aku sdri itu... n smwa ini yg aku jalani... aku hnya terlena dengn fatamurgana dunia. “Allahuakbar – Allahuakbar…” Lantun suara adzan dulu selalu ku kumandangkan. Setiap tiba saat shalat datang saya siap berdendang lantunan adzan. Tak ada terpikir apakah orang nanti suka dengan suara adzan yang dilantunkan. Yang jelas, saya hanya mencoba mengumandangkan adzan tepat dengan waktu yang telah ditentukan. Ketika itu, umurku tak lebih dari 9 tahun. Percaya diri dan selalu berambisi begitu kata mereka, 15 tahun yang lalu. Aku tak tau akan jadi apa aku nantinya, aku hanya mencoba untuk membahagiakan orangtua ku, membuat mereka bangga dengan apa yang aku lakukan. Tapi a