Haram Hukumnya Lakukan Lima Hal Ini Kepada Anak Pasca Perceraian!

Lawan dari pernikahan adalah perceraian. Ketika kita menikah, tak hanya kedua pengantin saja yang berbahagia, tetapi keluarga besar kedua pengantin juga ikut berbahagia. Beda lagi dengan perceraian, jika kita mendengar perceraian, maka tak hanya mantan pasangan ini saja yang bersedih, tapi keluarga besar juga ikut bersedih, terutama anak-anak mereka.
Tak mudah bagi anak menerima perceraian kedua orang tua mereka. Karena pasca perceraian, pastinya kehidupan mereka juga akan berbeda. Tapi, bagi kamu para orang tua, tetaplah memperlakukan hal yang sama pasca perceraian kalian. Jangan ada yang berbeda, yang berbeda hanya kamu dan pasanganmu, bukan kamu dan anakmu. Sampai kapanpun, dia tetaplah anakmu.
Baru-baru ini arti Marshanda yang telah tiga tahun bercerai dengan Ben Kasyafani, mencurahkan kerinduannya terhadap anaknya, Sienna Ameerah Kasyafani melalui akun sosmed Instagram miliknya sendiri. Jarang-jarang Marshanda mencurahkan isi hati kerinduannya terhadap anaknya, 15 April 2018 yang lalu ia membuat dua postingan yang berisi curahan hatinya karena rindu dengan anaknya tersebut.

Referensi pihak ketiga
Bagi anak-anak yang sebagai korban dari perceraian kalian memang tak mudah. Perlu waktu untuk mengembalikan hati yang membuncah tersebut. Cukup perceraian saja yang dinilai mereka jelek, jangan sampai ada hal tambahan lain yang membuat citra dirimu semakin jelek di mata mereka. Berikut lima hal yang haram hukumnya kamu lakukan pada anakmu pasca perceraian.
1. Jangan jadikan anak sebagai “jembatan untuk berkomunikasi”

Referensi pihak ketiga
Jangan sesekali peralat anakmu sebagai jembatan untuk berkomunikasi dengan mantan pasanganmu. Sekalipun kamu malas berhubungan kembali dengan mantan pasanganmu, cobalah menggunakan media lain, misalnya SMS, email, surat atau sejenisnya. Menggunakan anak sebagai jembatan untuk berkomunikasi sama halnya anda mengajarkan sifat buruk kepada mereka.
2. Jangan meminta anak membuat pilihan

Referensi pihak ketiga
Perceraian atau perpisahan tidak harus membuat anak kalian memilih kepada siapa mereka harus tinggal. Sekalipun kalian telah berpisah, mereka tetaplah anak kalian, jangan batasi mereka dengan cara membuat pilihan. Bebaskan mereka untuk tinggal dimana. Jangan membuat tekanan kepada mereka.
3. Jangan jadikan anak sebagai terapis

Referensi pihak ketiga
Saat kalian berpisah, biasanya anak terkadang menjadi pelampiasan cerita-cerita perkara hubungan rumah tangga kalian dulu. Jangan ceritakan semua hal detail perkara perceraian kalian kepada mereka, sekalipun mereka sudah mengerti. Bisa jadi hal tersebut akan menambah masalah kalian.
4. Jangan mendorong anak untuk membicarakan perceraian

Referensi pihak ketiga
Bagi anak perceraian kedua orang tua mereka adalah suatu momok yang bisa juga menjadi aib mereka. Ketika kamu membicarakan soal perceraian kadang juga akan membuat luka hati anak kalian. Berikan mereka ruang dan waktu untuk memaknai sendiri.
5. Memperbaiki kesalahan yang telah anda lakukan

Referensi pihak ketiga
Proses perceraian dan pasca perceraian biasanya akan membawa dampak yang menyakitkan, terutama dampak yang paling besar akan dirasakan pada anak-anak. Tak ada anak yang menginginkan kedua orang-tua-nya berpisah atau bercerai. Cukup perkara perceraian saja yang membuat hati anak anda terluka, jangan tambah lagi masalah yang atau kesalah yang membuat tekanan baru pada mereka.

Sumber dari situs Bidanku.com/perhatikan-jangan-lakukan-hal-ini-pada-anak-pasca-perceraian
Sumber gambar dari Freepik.com

Comments

Popular

Potret Wisata Air Terjun Watervang, Lubuklinggau, Sumatera Selatan, 2017: Terlihat Sangat Alami

Lidah Mertua: Kumpulan Puisi yang Sangat Menggugah Hati

OPPO Service Center Lubuklinggau Siap Melayani Kamu

Puisi Resah Sang Pencari Kerja

13 Jenis Headline yang Mematikan dalam Copywriting