KITA DALAM KATA USAI
Jam dinding itu terjatuh
Sesaat sebelum
aku bersin
Kaca dan
semua angka dalam bingkai jam menjadi tak utuh
Namun, jam
jatuh bukan karena itu, ada seribu satu mungkin
Sesaat
sebelumnya, gempa mengguncang bumi
Lagi dan
lagi, gempa susulan terjadi
Bisa jadi
karena itulah penyebabnya
Namun,
bingkai foto di sebelanya, tak sama
Suara dering
telpon kembali berdering
Namun,
kubiarkan saja, dan aku masih bergeming
Aku hanya
saja tak mau merunut ke belakang
Bukan mauku,
namun mungkin bukan maumu juga
Tak perlu
ada kata sesal
Aku dan kamu
sudah kembali asing
Tak perlu
juga memutar waktu
Ini hanyalah
perkara hasrat dalam suatu pilihan
Dan aku
kalah dan pilihan tersebut
Aku dan kamu
bukan lagi kita
Aku dan kamu
sudah dalam kata usai
Comments
Post a Comment