Waspadai! Tiga Jenis Bohong Yang Sering Terjadi
Sebagai makhluk manusia biasa yang tak luput dari khilaf dan dosa, pasti ada saja perbuatan yang membuat kita berdosa. Entah itu dari perilaku, ucapan, ataupun hal lainnya, baik yang disengaja ataupun tidak.
Salah satu perbuatan dosa yang kadang sering dilakukan orang, baik secara sengaja ataupun tidak adalah berbohong. Terdapat banyak jenis bohong jika kita ingin menjabarkan satu-per-satu. Bahkan bohong pun ada yang mengartikan sebagai suatu hal yang baik atau biasa orang bilang bohong putih. Bohong putih ini biasanya dilakukan dengan alasan suatu kebaikan.
Pada bulan ramadhan yang hampir selesai kita lalui ini, ada baiknya kita meminimalisir perbuatan bohong tersebut. Karena pada dasarnya bohong itu masih dosa loh! Ngomong-ngomong soal bohong, menurut Mark Twain ada 3 jenis kebohongan yaitu:
1. Bohong itu sendiri
2. Kebohongan yang terkutuk
3. Kebohongan berdasarkan statistik
Dari tiga jenis bohong yang didefiniskan oleh Mark Twain di atas, nomor dua yaitu kebohongan yang terkutuk menjadi salah satu bohong dengan tingkat kategori yang lumayan menyayat hati. Tapi, pada dasarnya, cobalah untuk tidak berbohong. Sekalipun sulit mengatakan kebenarannya, lebih baik diam. Bukankah ‘diam adalah emas’!
Banyak dampak yang akan terjadi jika kita berbohong, salah satunya adalah sekali berbohong maka akan timbul kebohongan yang lain dan orang yang kita bohongi pun akan merasa tersakiti jika mengetahui hal tersebut. Mungkin masalah akan teratasi jika yang dibohongi tersebut bisa menerima penjelasan alasan bohong, jika tidak? Maka, apalah jadinya! Biasanya sekali berbohong maka akan sulit untuk dipercaya lagi, dengan mengesampingkan alasan bohong tersebut.
Artikel ini hanya terinspirasi dari buku ‘Inno-Fiction’ karya Alfred Boediman dan Gloria Morgen
Sumber foto dari Freepik.com
Comments
Post a Comment