Review Novel Mengejar-ngejar Mimpi “Diary Kocak Pemuda Nekat” Karya Dedi Padiku
Hallo wanKawan semangat 2018 yak! Semoga
dengan wajah kalender baru juga bisa membuat cerita kehidupan baru yang lebih
indah lagi. Amiiiin.
Awal tahun ini aku mengawali membaca sebuah
novel yang berjudul: Mengejar-ngejar Mimpi “Diary Kocak Pemuda Nekat” karya
Dedi Padiku. Novel national best seller
ini aku lahap habis dalam waktu satu minggu saja. Ini salah satu rekor membaca
tercepatku. Aku hanya menyempatkan membaca sesaat sebelum tidur atau malam
ketika sedang menjaga toko.
Novel yang diterbitkan oleh AsmaNadia
Publishing House ini pertama kali terbit pada Mei 2014, dan pada Agustus 2014 telah
memasuki cetakan ketiga. Novel dengan tebal 366 halaman ini merupakan novel
yang bercerita mengenai perjalanan hidup Dedi Padiku dalam meraih mimpinya.
Novel yang terbilang unik ini bisa dikatakan novel paket hemat, karena dalam
satu novel terdapat dua buku. Novel ini terdiri dari 35 bab yang kemudian
dibagi menjadi dua bagian, lalu dibandel dalam satu buku. Novel ini mempunyai
halaman sampul depan gambar Dedi Padiku dengan latar Kota Jakarta. Sampul
halaman depan tersebut sangat jelas menggambarkan bahwa salah satu proses
meraih mimpi Dedi Padiku berada di Kota Jakarta.
Novel ini bisa kukatakan adalah sebuah novel
santai nan sederhana. Penyampaian cerita pada novel ini sangat mudah dipahami
dan terkesan sangat natural. Selain itu novel ini juga membuat pembaca merasa
penasaran, dan ingin segera menghabiskan cerita sederhana kehidupan Dedi Padiku
hingga akhir perjalanannya. Novel ini sangat aku rekomendasikan bautmu untuk
mengawali awal 2018 ini, agar kamu semakin semangat untuk mengejar mimpi seperti
yang dilakukan Dedi Padiku. Novel ini sepertinya memang lebih menitikberatkan
untuk mengispirasi, karena tercermin pemilihan kata-kata dalam novel ini tidak
terlalu berat, dan sangat mudah dicerna.
Dedi Padiku merupakan seorang pria yang berasal
dari Gorontalo. Ia mempunyai semangat juang yang sangat tinggi, disiplin,
cerdas, rajin, serta pantang menyerah untuk meraih mimpinya. Kisah hidup Dedi
Padiku yang berawal dari Gorontalo, kemudian berpindah ke Manado, lalu ke
Makasar dan berakhir di Jakarta. Apa mimpi Dedi Padiku dalam novel ini? Menjadi
Seorang Penulis. Lika-liku selama proses meraih mimpinyalah yang bisa kita
pelajari: pantang menyerah dalam meraih mimpi. Akhir novel ini Dedi Padiku
berhasil meraih mimpinya menjadi seorang penulis setelah bertemu dan bekerja
dengan Asma Nadia.
Bagaimana? Penasaran ingin mengetahui lebih
detailnya proses meraih mimpi dari seorang Dedi Padiku? Saatnya giliranmu untuk
melahap isi buku sampai habis.
Semangat 2018 wanKawan.
Baca juga:
Comments
Post a Comment