Jangan Ngaku Kenal Kota Lubuklinggau Jika Tak Tahu Asal Usul Namanya! Temukan Penjelasannya Di Sini



Pemilik hak cipta: JYandika
Tahu Kota Lubuklinggau? Atau malah sudah pernah ke Lubuklinggau? Atau bahkan kamu adalah asli orang Lubuklinggau? Sudah tahu belum asal usul nama Kota Lubuklinggau? Bagi kamu yang belum tahu, kali ini kita akan membahas asal usul nama Kota Lubuklinggau.


Pemilik hak cipta: JYandika
Pada dasarnya, pemberian nama suatu daerah bertujuan agar tempat yang ditempatinya itu dapat terindentifikasi, menjadi patokan, dan memudahkan hubungan komunikasi antar sesama manusia, karena nama juga dapat berfungsi sebagai pengenal.


Pemilik hak cipta: JYandika
Berdasarkan Undang-undang No.7 tahun 2001, Kota Lubuklinggau mempunyai luas 401,50 km2 atau 40.150 Ha yang meliputi 8 wilayah kecamatan dan 72 kelurahan. Kota Lubuklinggau terletak pada paling barat wilayah Provinsi Sumatera Selatan.


Pemilik hak cipta: JYandika
Penamaan tempat pada suatu daerah dapat menggambarkan suatu sejarah peradaban yang terkandung di dalamnya. Pada dasarnya, Lubuklinggau terdiri dari kata lubuk dan linggau.


Pemilik hak cipta: JYandika
Kata lubuk berkaitan dengan geografis karena daerah ini dialiri oleh sungai besar dan kecil, yaitu sungai Kelingi, sungai Mesat, sungai Temam, dan sungai Kesie. Sungai-sungai ini selain memiliki arus deras, mengandung material pasir, dan batu, juga memiliki ratusan lubuk di dalamnya.


Pemilik hak cipta: JYandika
Lubuk adalah bagian terdalam dari sungai. Kata ini dapat pula berarti cekungan (dalam) di dasar sungai. Aliran air di lubuk biasanya tenang atau bahkan relatif tidak mengalir. Namun, dapat terjadi arus kuat di bagian dasar lubuk jika terdapat arus bawah yang kuat. Maka tidak heran jika nama daerah (kelurahan dan desa) sepanjang sungai menggunakan kata lubukLubuk Durian, Lubuk Tanjung, Lubuk Aman. Sehingga dapat disimpulkan pemberian nama daerah dari kata lubuk menginidikasikan jika wilayah ini dipengaruhi dengan kondisi geografis yang dialiri sungai yang terdapat banyak lubuk.


Pemilik hak cipta: JYandika
Lubuklinggau telah menjadi salah satu pusat keramaian. Salah satunya terjadi Interaksi perdagangan dengan pedagang-pedagang keling yaitu orang India, Gujarat Arab, dan China. Berdasarkan catatan sejarah, hubungan ini sudah terjadi sejak abad ke-7 ketika para saudagar China berdagang ke Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Timur, bahkan sampai juga ke Maluku Utara.


Referensi pihak ketiga
Kontak yang begitu lama dengan penutur bahasa Tionghoa (China) ini mengakibatkan banyak pula dalam bahasa Indonesia maupun bahasa daerah diserap dari bahasa Tionghoa. Tak terkecuali dengan asal nama Lubuklinggau.


Referensi pihak ketiga
Berdasarkan manuskrip Suandi Syam, orang Tionghoa yang datang berdagang ke Lubuklinggau erat kaitannya dengan nama linggau. Mereka membawa sejenis umbi-umbian dari spesies teratai, yaitu lotus yang mereka tanam di sisi sungai Kelingi dan umbinya dikonsumsi oleh orang Tionghoa yang menentap di Lubuklinggau.


Referensi pihak ketiga
Lotus (nelum nucifera/lotus nucifera) merupakan tanaman asli Asia. Lotus hidup di rawa-rawa pinggir sungai yang airnya tidak tergenang, namun tidak mengalir kencang. Orang Tionghoa menyebut Lotus 莲花 baca : liánhuā. Beradasarkan bunyi di atas, karena lidah melayu sulit untuk menyebutkan dialek orang Tionghoa, maka liánhuā berubah menjadi linggau.
Setelah menelaah beberapa alasan di atas, dapat disimpulkan bahwa secara etimologi nama Kota Lubuklinggau terdiri dari dua suku kata, yaitu lubuk dan linggau. Nama lubuk yang berarti cekungan (dalam) di dasar yang terdapat di sepanjang sungai-sungai di Kota Lubuklinggau. Kemudian, kata linggau diadaptasi dari pengucapan liánhuā (lotus) menjadi linggauHal tersebut dikarenakan, sepanjang sungai ber-lubuk tersebut banyak ditumbuhi oleh lotus dibawa orang China yang melakukan perdagangan dan berdomisili di sepanjang sungai Kelingi dan sungai kecil lainnya. Sehingga penanda geografi dan adaptasi pengucapan tersebut menjadi nama Kota Lubuklinggau.

Sumber dari makalah yang berjudul Lubuklinggau dalam Tinjauan Etimologi, Oleh Rusmana Dewi.

Comments

Popular

Potret Wisata Air Terjun Watervang, Lubuklinggau, Sumatera Selatan, 2017: Terlihat Sangat Alami

Puisi Resah Sang Pencari Kerja

Asiknya Mandi di Air Terjun Sando, Lubuklinggau, Sumatera Selatan

Lidah Mertua: Kumpulan Puisi yang Sangat Menggugah Hati

Lima Fakta yang Wajib Kamu ketahui Mengenai Kupu-kupu Gajah (Attacus atlas)