Siapa Sangka Dulu Negara Ini Hancur Sekarang Menjadi Raksasa Nuklir Di Asia!

Siapa sangka, Jepang yang dulu dibumi hanguskan oleh bom nuklir sekutu, Amerika Serikat, bisa bangkit dengan cepat dan menjadi pionir PLTN di Asia. Kota Hiroshima dan Nagasaki pada Perang Dunia II dalam hitungan detik menewaskan 220.000 orang. Mungkin ini merupakan korban terbanyak seketika dalam sejarah perang.

Referensi pihak ketiga

Jepang menjadi pionir dalam pembangunan dan pengembangan energi nuklir di Asia yang dimulai pada 1960, yang awalnya bekerja sama dengan Amerika Serikat. Ada dua perusahaan AS yang merintis pembangunan PLTN di Jepang bekerja sama dengan perusahaan domestik. Kedua perusahaan itu adalah Westinghouse dan General Electric (GE). Westinghouse bekerja sama dengan Mitsubishi Heavy Industry (MHI) yang mengembangkan reaktor jenis PWR (Pressurized Water Reactor) dan GE bekerja sama dengan Toshiba dan Hitachi yang mengembangkan reaktor jenis BWR (Boiling Water Reactor).

Referensi pihak ketiga

Berbagai persiapan telah dilakukan, kemudian pada 1963 Jepang berhasil mengoperasikan sebuah PLTN dengan kapasitas neto 12 MWe, jenis BWR dengan nama JPDR (Japan Power Demonstration Reactor) yang berlokasi di Ibaraki.

Referensi pihak ketiga

Setelah krisis pada tahun 1979, Jepang menggenjot pembangunan PLTN secara spektakuler. Sampai dengan tahun 2005 telah dibangun dan beroperasi sebanyak 36 unit. Total jumlah PLTN yang dibangun di Jepang sejak 1963 s/d 2005 sebanyak 59 unit, dan yang beroperasi 53 unit.

Referensi pihak ketiga

Selain itu, fakta sejarah juga mencatat bahwa Jepang disebut raksasa nuklir Asia karena jumlah PLTN-nya terbanyak dibandingkan dengan negara-negara Asia lainnya. Sebagai raksasa nuklir Asia, Jepang telah menjadi pemain global yang teknologinya, baik reaktor, turbin, generator, maupun transmisi telah merambah ke berbagai negara.

Referensi pihak ketiga

Referensi dari Buku Nuklir untuk Kesejahteraan dan Perdamaian, Markus Wauran.

Sumber gambar dari Jaea.go.jp