SANG SINGA
55. Tahukah kau dulu aku pernah bertempur seperti apa? Aku
bertempur layaknya singa gila yang kelaparan.
Pagi ini, langit tak lagi menunjukkan jingganya,
suara cuit burung seolah terdengar tak ada merdunya,
desir lirih angin seolah terasa tak ada dinginnya,
terang mentari seolah terlihat tak ada sinarnya.
Bukan ini, tatapan mata kosong,
bukan ini, diamnya kepompong,
bukan ini, perasaan yang kopong,
ini adalah perasaan api membara yang melolong.
suara cuit burung seolah terdengar tak ada merdunya,
desir lirih angin seolah terasa tak ada dinginnya,
terang mentari seolah terlihat tak ada sinarnya.
Bukan ini, tatapan mata kosong,
bukan ini, diamnya kepompong,
bukan ini, perasaan yang kopong,
ini adalah perasaan api membara yang melolong.
Mereka telah membangunkan singa tidur,
sang singa kini tak lagi mendengkur,
sang singa kini tak lagi membaur,
sang singa kini tak mau mundur.
sang singa kini tak lagi mendengkur,
sang singa kini tak lagi membaur,
sang singa kini tak mau mundur.
Sekarang, yang seakan kelaparan adalah singa,
yang mulai menjadi egois adalah singa,
yang memakai kacamata kuda adalah singa,
yang seakan tuli adalah singa.
yang mulai menjadi egois adalah singa,
yang memakai kacamata kuda adalah singa,
yang seakan tuli adalah singa.
Hei, mereka yang sok tahu,
mereka seakan membangunkan Merbabu,
dan jika Merapi dan Merbabu kembali bersatu,
maka habislah mereka menjadi debu.
mereka seakan membangunkan Merbabu,
dan jika Merapi dan Merbabu kembali bersatu,
maka habislah mereka menjadi debu.
mereka yang tak tahu apa-apa,
sebentar lagi mereka akan melihat neraka,
dan mereka akan tahu siapa sang singa sebenarnya.
Comments
Post a Comment