Bumi Itu Datar dan Bulan Itu Bersinar
Percayakah
kamu bahwa Bumi itu datar?
Dan
Matahari mengelilingi bumi sebagai pusat alam semesta?
Jika
mengacu pada pertanyaan di atas, sungguh bertolak-belakang dengan pengetahuan
yang kita dapat sejak di bangku SD. Berdasarkan ilmu pengetahuan yang didapat:
Matahari adalah pusat alam semesta pada Galaksi Bima Sakti dan Bumi adalah
salah satu planet yang ada di Bima Sakti, yang ikut mengelilingi Matahari;
selain itu bentuk Bumi adalah bulat yang mengalami rotasi pada porosnya dan
Bulan sebagai satelit mengelilingi Bumi.
Lantas
berdalihkan hal di atas, ada salah satu ilmuwan pada tahun 1956 yang mengemukakan
bahwa Bumi itu bulat, bernama Samuel Shenton. Kemudian dilanjutkan oleh Charles
K. Jhonson pada tahun 1972. Dilihat berdasarkan tahun tercetusnya teori
tersebut pun sebenarnya sudah cukup lama. Karena kontraversi yang beredar maka
teori ini mengalami pasang surut dikalangan masyarakat.
Sejalan
dengan pro kontra masyarakat, teori ini agak sedikit mencuat lagi di Indonesia
pada pertengahan tahun 2016. Ya, teori ini cukup menarik perhatian masyarakat
karena teorinya yang bertolak belakang dengan ilmu pengetahuan yang beredar. Salah
satu forum di Indonesia yang agak sedikit kritis dalam menyebarluaskan teori
ini adalah Flat Eart 101 (FE101). Kamu bisa searching di internet mengenai
forum ini. Telah banyak pro dan kontra yang bertebaran. Begitupun pada chanel
Youtube-nya, beberapa video dari chanel tersebut telah tembus lebih dari satu
juta orang yang melihat.
Sekitar
satu tahun dari mencuatnya teori ini di Indonesia. Sebenarnya agak sedikit
telat untuk mengupasnya, tapi ini dikarenakan salah satu temanku yang
benar-benar penasaran terhadap hal tersebut. Jadi secara tak sengaja aku pun
mengikuti beberapa berita yang berkaitan dengan hal tersebut.
Lantas
apa yang mau aku bahas pada hal tulisan ini?
Apakah
sama dengan yang lainnya, saling debat kusir mengenai teori tersebut?
Jawabannya
TIDAK. Aku hanya akan mengupas dua persoalan yang baru aku ketahui setelah
menelusuri perhelatan berita ini.
Selain
itu pada tulisan ini tidak akan membahas bahwa Bumi itu datar atau bulat. Tidak
akan membahas bagaimana teori Bumi datar yang beredar serta teori-teori
penguatnya. Juga akan mengesampingkan maksud/tujuan/latar belakang FE101,
menyuarakan kembali mengenai teori lama tersebut.
Berikut
dua persoalan tersebut:
1.
Bulan itu bercahaya
Sepengetahuanku bulan itu tidak
memiliki cahaya sendiri. Bulan mendapatkan cahaya dari pantulan cahaya
Matahari. Tapi, setelah melihat korelasi dari beberapa terjemahan Al-quraan,
salah satunya pada Surat Yunus, ayat 5, yang artinya: Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya, dan
Dialah yang menetapkan tempat-tempat orbitnya, agar kamu mengetahui bilangan
tahun, dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu
melainkan dengan benar. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada
orang-orang yang mengetahui.
Hal ini juga dijelaskan pada surah Al-Furqan; 61, dan Nuh; 16. Dari tiga referensi tersebut dapat kita simpulkan bahwa
Bulan juga memiliki cahaya sendiri seperti Matahari.
Sebagai perbandingan untuk
pernyataan di atas ada salah satu artikel dari okezone.com menjelaskan bahwa (bisa klik link disini) maksud dari
bersinar dan dan bercahaya dalam tafsiran dua surat di atas, surat Yunus dan
Nuh adalah berbeda. Intinya pada artikel ini membenarkan bahwa bulan memang
memantulkan cahaya dari matahari. Artikel tersebut dipublikasikan pada 14 Maret
2017.
Lain halnya dengan artikel yang
dipublikasikan pada 13 Juni 2017 (klik disini), dengan judul artikel: Bulan
Awalnya Bersinar Kemudian Mati dalam Penjelasan Alquran dan Sains. Pada artikel
ini menjelaskan sedikit kronologi awal mulanya bulan bersinar dengan landasan
pada Surat Al-Isra’ Ayat 12. Artikel agak sedikit bertolak belakang dengan
artikel yang dipublikasikan sebelumnya.
Berdasarkan dua artikel yang bertolak
belakang di atas. Ada satu pertanyaan untuk menanggapi artikel yang terbit pada
14 Maret 2017. Jika memang bersinar dan bercahaya memiliki artian yang berbeda,
lantas bagaimana dengan surah Al-Furqan, ayat 61 yang berbunyi: Maha Suci Allah yang menjadikan langit
gugusan bintang-bintang dan Dia juga menjadikan padanya matahari dan bulan bersinar.
Telah kugaris bawahi dan pertebal
hurufnya, hanya satu kata MATAHARI DAN BULAN BERSINAR. Lantas bagaimana dengan
tafsiran ayat tersebut. Secara langsung berdasarkan beberapa landasan di atas
sebagai seorang muslim saya cukup meyakini bahwa Bulan memiliki cahaya sendiri,
ya keyakinan pada taraf 80%, untuk menjadikannya 20% sepertinya aku perlu
mencari tahu lagi mengenai hal ini. Bagaimana dengan kamu?
2. Matahari berjalan sesuai orbitnya
Poin kedua ini, mungkin dikarenakan
kurangnya pengetahuanku mengenai ilmu astronomi atau mungkin dulu saat
pelajaran yang membahas astronomi ada beberapa hal yang terlewatkan atau
terlupakan. Sepengetahuanku: matahari itu diam sebagai pusat dari tata surya
(galaksi bima sakti); nyatanya, matahari itu tidaklah dia melainkan juga
bergerak/berjalan pada orbitnya.
Hal ini juga diperkuat dengan
beberapa landasan Al-quran pada: Yunus; 5, Ar-Rad; 2, Ibrahim; 33, Al-Anbiya;
33, Luqman; 29, Fatir; 13, Ya-Sin; 40, Az-Zumar; 5, Ar-Rahman; 5.
Agar lebih memperkuat pernyataan di
atas berikut artikel sains (klik disini) yang juga menjelaskan bahwa matahari
juga berjalan pada orbitnya.
Hikmah dibalik pencarian tentang
bumi datar yaitu: aku mendapatkan tambahan ilmu dengan landasan yang jelas.
Bagaimana dengan kamu? Penasaran dengan
beberapa hal di atas? Ayo perbanyak ilmu dengan mencari dari berbagai sumber.
Selamat tambah ilmu dan selamat
berpuasa.
Nilailah sesuatu tidak hanya
berdasarkan satu sisi saja.
*berbagai sumber
#NulisRandom
#NulisRandom2017
Baca juga:
Comments
Post a Comment