Setengah Matahari Terbungkus, dan Hilang
Sepersekian menit
malam mendelik dan merekahkan kesedihan
dibungkusnya setengah Matahari tadi dengan kresek abu sambil menutup mata
jumawa Bulan yang benar-benar tak mendapat cahaya dari Matahari
gemintang pun redup tak bernyawa, terbang dengan sayap-sayap patah
jumawa Bulan yang benar-benar tak mendapat cahaya dari Matahari
gemintang pun redup tak bernyawa, terbang dengan sayap-sayap patah
Oh sungguh pekat
malamku
dua-puluh-empat jam serasa tak cukup kini
kemana saja angin berhembus hari ini
entah dimana detak detik yang tak bertuan itu
dua-puluh-empat jam serasa tak cukup kini
kemana saja angin berhembus hari ini
entah dimana detak detik yang tak bertuan itu
Kuhembus lirih semua
hal yang tak habis kumakan hari ini
seharusnya perut dan otak penuh terisi
tapi ego ini mengikat logika dengan simpul mati
ingin kusudahi malam ini dengan materi yang masih menumpuk di ubun ini
seharusnya perut dan otak penuh terisi
tapi ego ini mengikat logika dengan simpul mati
ingin kusudahi malam ini dengan materi yang masih menumpuk di ubun ini
Tapi, gelap masih
mengartikan malam, dan menatap tajam penuh kecewa
#NulisRandom
Comments
Post a Comment