Lailatul Qadar Datang Menghampiriku
Malam itu
berjalan tegap menghampiriku
Hembusan
nafasnya tak terasa dingin pun panas
Wajahnya
bersinar terang karena sering berwudhu
Seketika datang
dengan tentram, mendelik tanpa bias
Aku temangu,
menggigil yang tak ber-arti
Sepertinya Ia
tak datang sendirian
Bersama malaikat,
tepat dibelakang, berdiri
Bulan yang
masih bersungut malu tetap berada di tepian
Kutampar muka
ini, hampir lebam
Ternyata malam
benar datang
Hingga kukembali
tertidur lelap dalam kelam
Dalam mimpi malam
itu kembali datang
Ketika Mentari
datang, Malam berlari tunggang langgang
Pagi
menyapaku lembut, dan tak menjilatku dengan hangat
Sepertinya Malam
dan Pagi telah berjanji: mereka bernafas dengan tenang
Kurasa ketika
mereka datang hati tak membuncah pun mengerang
Esoknya
kembali aku berpuasa
Sambil menanti
datangnya hari raya
Dan tak lama
lagi, kita saling meminta maaf atas khilaf dan dosa
Serta mulut
yang selalu berucap syukur kepada yang Maha Kuasa
Comments
Post a Comment