Hati yang tak jelas!
80. Ya kalo harus gitu kenapa ga!
“Kalo harus ‘gitu kenapa ga!”
“Maksudnya?”
“Ya begitulah!”
“Saya tidak mengerti, coba
jelaskan!”
“Jadi begini, begitulah
ceritanya.”
“Ok, Baiklah!”
Pada sepertiga malam, di
bawah sendu sinar bulan purnama yang tak begitu tampak bulat, tertutup awan
gelap, diiringi suara angin malam yang membelai lembut, dingin menusuk kalbu.
Sepasang manusia terlihat
berdialog datar, di pinggir pantai, menatap jauh ke depan, tak berpandangan, mungkin
bukan sepasang kekasih.
Saya duduk sendiri, di bawah
pohon sepi, mencoba mengerti dialog yang sedang mereka maini.
Terkadang, ketidakjelasan
bisa menjadi lebih berarti jika dimaknai dengan hati.
Comments
Post a Comment