Teknologi
Teknologi bisa membuat kita
lupa dengan diri kita sendiri. Lupa memikirkan apa yang sebenarnya kita
butuhkan, lupa dengan hidup kita. Waktu yang kita punya habis hanya di dunia
maya, memikirkan orang lain. Misalnya saja internet, saat kita terkoneksi dengan
internet, kita sibuk dengan urusan sosial yang tak nyata wujudnya.
Dari teknologi itu juga bisa mempertegas
watak kita. Misalkan, kita merupakan orang yang anti sosial, maka dengan
teknologi ini kita akan semakin menjadi orang yang lebih anti sosial. Kita
merasa mempunyai teman yang setia yaitu kecanggihan teknologi itu sendiri,
contohnya gadget. Kita asik sendiri
dengan teman canggih ini.
Memang kita harus tetap
membuka wawasan dan uptodate, tapi
terkadang teknologi yang baru kita kenal itu mempunyai nikotin yang membuat
kita candu. Kita selalu memikirkan hal itu. Semenit tak memegang teman canggih
ini rasanya ada yang kurang, tak nyaman. Kita lupa waktu, lupa makan, lupa
mandi, lupa tidur, lupa beribadah, lupa belajar dan lupa kalau tetangga sebelah
sedang kesusahan atau lagi bahagia. Kita hanya berkutat dengan hal itu saja. Lupa
dengan keluarga, teman dan kerabat dekat.
Beberapa contoh teknologi yang
mempunyai nikotin besar adalah internet, TV, PC atau laptop, Play Station dan HP atau gadget lainnya. Pada zaman sekarang kita
pasti memunyai salah satu hal tersebut. Tapi pernahkah kita sadar jika mereka ‘teman
canggih’ telah memberikan candu dalam hidup kita. Pernahkah kita sadar benda
ini telah menghipnotis kita lebih dalam dan mempengaruhi keseharian kita.
Hal inipun sangat berpengaruh
pada generasi muda zaman sekarang. Sebagian besar penggunanya adalah remaja. Pemuda
zaman sekarang banyak terhipnotis dengan hal ini. Ada baiknya kita bisa lebih mengatur
waktu kita untuk hal tersebut dan menggunakannya hanya saat perlu dan penting
saja. Jangan sampai waktu buat keluarga, waktu luang kita yang sangat berharga
terbuang tak berbekas. Apalagi semakin canggih teknologi, nikotin atau daya
hipnotisnya semakin tinggi dan besar. Perlu kita perhatikan dan renungkan.
Comments
Post a Comment