Dahsyat! Kecelakaan Terbesar Pada PLTN Di Dunia

Tanggal 26 April 1986, 32 tahun lalu, pukul 01.23 terjadi ledakan pada Unit 4 PLTN Chernobyl. PLTN yang baru berusia 3 tahun ini membuat seluruh media cetak maupun elektronik memberitakan kecelakaan tersebut secara beragam, baik yang bersifat normatif, emosional, ataupun bombastis.

Referensi pihak ketiga
Paska kecelakaan tersebut, trauma yang melanda masyarakat di lokasi kejadian dan sekitarnya menjadikan setiap tanggal 26 April pukul 01.23 lonceng berdentang-dentang di Ukraina. Walaupun malam telah larut dan udara dingin, namun warga tetap terjaga. Mereka meletakkan bunga dan lilin di monumen korban bencana Chernobyl. Kebayang dong betapa besarnya dampak dari kecelakaan PLTN tersebut.
Sudah tahukah kamu dengan PLTN Chernobyl ini?
PLTN Chernobyl menggunakan reaktor jenis RBMK (Reactor Boshoy Moschnosti Kanalniy), didirikan di atas tanah rawa, sebelah utara Ukraina, sekitar 80 mil sebelah utara Kiev. Reaktor unit 1 mulai beroperasi pada 1977, unit 2 pada 1978, unit 3 pada 1981, dan unit 4 pada 1983. Sebuah kota kecil, Pripyat, dibangun dekat PLTN Chernobyl untuk tempat tinggal pekerja pembangkit itu dan keluarganya.

Referensi pihak ketiga
Lantas, mengapa bisa terjadi kecelakaan tersebut?
Kecelakaan terbesar pada PLTN tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yaitu:
1. Desain reaktor, yakni tidak stabil pada daya rendah, akibatnya daya reaktor bisa naik cepat tanpa dapat dikendalikan. Selain itu, juga tidak mempunyai kungkungan reaktor (containment). Akibatnya, setiap kebocoran radiasi dari reaktor langsung ke udara. Apabila PLTN Chernobyl memiliki kungkungan maka walaupun terjadi ledakan kemungkinan radiasi tidak akan keluar ke mana-mana, tetapi terlindung oleh kungkungan. Atau bila terjadi kebocoran tidak separah dibandingkan dengan tidak memiliki kungkungan.
2. Pelanggaran prosedur. Ketika pekerjaan tes dilakukan hanya delapan batang kendali reaktor yang dipakai, yang semestinya minimal 30, agar reaktor tetap terkontrol. Sistem pendingin darurat reaktor dimatikan. Tes dilakukan tanpa memberitahukan kepada petugas yang bertanggung jawab terhadap operasi reaktor.
3. Budaya keselamatan. Pengusaha instalasi tidak memiliki budaya keselamatan, tidak mampu memperbaiki kelemahan desain yang sudah diketahui sebelum kecelakaan terjadi.

Referensi pihak ketiga
Berdasarkan hasil evaluasi secara internasional ditetapkan bahwa berikutnya jenis reaktor lain harus memenuhi persyaratan keselamatan yang tinggi, termasuk budaya keselamatan para operator. Belajar dari kecelakaan Chernobyl, IAEA telah menetapkan standar tambahan untuk memperkuat syarat keselamatan yang tinggi bagi pembangunan dan pengoperasian PLTN, antara lain, perbaikan desain sampai pada generasi ke-4, aturan main dalam bentuk basic safety standards, dan berbagai konvensi keselamatan.

Referensi dari Buku Nuklir untuk Kesejahteraan dan Perdamaian, Markus Wauran.

Comments

Popular

Menikmati Alaminya Wisata Danau dan DAM Gegas, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan

OPPO Service Center Lubuklinggau Siap Melayani Kamu

5 Tips Liburan Ala Film Brave (Walt Disney)

Puisi Resah Sang Pencari Kerja

Gajah Mada adalah Gaj Ahmada