CINTA KEMASAN


Pagi yang dingin. Sinar matahari berhasil tersamarkan oleh kabutnya. Tak nampak Jelas. Tapi manusia yang berada di Lubuklinggau dan sekitarnya pasti percaya kalau matahari itu telah hadir pagi ini.

Aku duduk di depan patung, di pinggir kolam bulat, tepatnya di kaki Bukit Sulap. Aku tak tahu apa yang aku pandangi lamat-lamat; matahari pagi tidak nampak; suasana Kota Lubuklinggau tak nampak jelas karena tertutup kabut; ikan di kolam juga tak ada. Lantas apa yang aku pandangi? Entahlah!

Tak jauh dari tempat aku duduk, kulihat sepasang pemuda-pemudi sedang ber-selfie ria. Kemudian ada seorang anak lelaki datang menghampiri mereka. Sepertinya ia menjajakan dagangannya. "Cinta, kak .... Cinta kemasan, kak .... Sebungkus isi dua. Boleh dilihat dulu kak ...." Pasangan itu tak menggubris sama sekali.

Namun aku kaget, dan bertanya dalam hati, 'cinta? Cinta diperjualbelikan? Cinta kemasan? Ada apa dengan dunia ini?' Penasaran dengan cinta kemasan itu. Aku panggil anak itu, "dek, sini! Lihat cinta-nya!" 

"Berapa satu bungkus?"
"Seribu kak."
"Murah sekali."
"Karena katanya cinta juga tak harus dijual mahal kak."

Aku kaget. Aku pun membeli satu bungkus cinta kemasan itu. Aku perhatikan bungkusnya. Ternyata berlabelkan 'halal'. Waw. Aku balik bungkusnya, ada tulisan 'komposisi'. Aku pun berdecak WAW lagi. Tertulis, komposisi: ketulusan, keikhlasan, kejujuran, kepercayaan, pengorbanan, dan sebongkah kesucian.

Saran penyajian: cinta nikmat ini enak disantap kapan saja dan praktis. Kamu tinggal menyediakan sedikit waktu dan makanlah dengan mata terpejam.

Oh ... dunia sekarang. Aku berdecak setelah membacanya. Lantas aku turun menuju motor melihat SPG memberikan brosur bertuliskan "CINTA", lengkap dengan spesifikasi dan harga. Jauh lebih mahal. Milyaran. Apalagi ini? 

Comments

Popular

Menikmati Alaminya Wisata Danau dan DAM Gegas, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan

OPPO Service Center Lubuklinggau Siap Melayani Kamu

5 Tips Liburan Ala Film Brave (Walt Disney)

Puisi Resah Sang Pencari Kerja

Gajah Mada adalah Gaj Ahmada