PEDANG PAHLAWAN

Mukanya merah. Merah menyala. Aku takut mengajaknya bicara. Takutnya malah aku yang menjadi pelampiasan emosinya. Sejak pagi tadi, setelah mandi, ia melihat ponselnya dan mukanya langsung berubah. Aku membatin, 'sepertinya lagi ada yang menyulut api nih ....' Sudah cukup tahu tipikal temanku satu ini. Jadi aku diamkan saja dia.


Aku buatkan teh manis hangat kesukaannya. Satu gelas untukku dan satu gelas untuknya. Aku sodorkan teh ke hadapannya sambil duduk tepat di sampingnya. "Ada apa bro? anything problem? Minum dulu gih! Ngeteh dulu kita! Biar ga seret! Ga stres!" Aku tepuk bahunya berusaha mencairkan suasana.

"Hayo ... jalan! Mau ke mana kita hari ini?" tanyaku lagi setelah menyeruput seteguk teh.
"Terserah dah bro! Ane kepalang badmood ni dibuat bos!" jawabnya dengan muka yang masih terlihat emosi. 
"Yaudah ... habiskan saja dulu tehnya. Trus kita langsung meluncur. Ok?!" Aku langsung bergegas menghabiskan tehku dan meraih jaket.

Temanku, Yudi, sedang berlibur ke Lubuklinggau. Ia baru tiba kemarin dari Jakarta. Dari Bandara Soekarno-Hatta ke Bandara Silampari. Tujuannya apa? Dia cuma penat di Jakarta. Hanya ingin bertemu dengan teman berantemnya di Lubuklinggau (siapa lagi kalau bukan aku, hahaha).

Aku ajak dia ke tempat terdekat: Watervang. Sesampainya di sana, mukanya masih berkerut seribu. Masam-semasam jeruk purut. "Yaelah bro. Udahlah, ente ke sini untuk liburan. Ga usah dipikirin. Kita have fun dulu bro. Nah ... ini namanya Watervang bro ..." aku coba sedikit menjelaskan perihal Watervang padanya. "Tau ga? ini tu bendungan yang dibuat pada masa penjajahan Belanda, tahun 1941. Bendungan ini berfungsi untuk pengairan persawahan yang terletak di kawasan sepanjang Sungai Kelingi Kota Lubuklinggau hingga ke Kecamatan Tugu Mulyo dan Megang Sakti, Kabupaten Musi Rawas."

Setelah menjelaskan panjang lebar, eh dia malah tak menggubris sedikit pun. Hadeh. Gini nih kelakuannya. Tak patah arang, aku coba mencari cara agar bisa berantem dengannya alias membuat moodnya balik lagi. Aku dekati dia. "Bro ... Rasulullah pernah berkata, seorang pahlawan bukanlah orang yang berani meletakkan pedangnya ke pundak lawan, tetapi pahlawan sebenarnya ialah orang yang sanggup menguasai dirinya di kala ia marah. Nah ... ngomong-ngomong soal pahlawan, besokkan Avangers Endgame premier tayang ni. Ini sudah ane pesankan tiket buat kita nonton. Kita lihat pahlawan favorit ente!" Sambil menyodorkan bukti pembelian tiket nonton besok. Senyumnya mengembang. Emosinya seakan terbang dan mengerang.


Inilah gunanya teman berantem. Wkwkwkwk.

Comments

Popular

OPPO Service Center Lubuklinggau Siap Melayani Kamu

Potret Wisata Air Terjun Watervang, Lubuklinggau, Sumatera Selatan, 2017: Terlihat Sangat Alami

13 Jenis Headline yang Mematikan dalam Copywriting

Lidah Mertua: Kumpulan Puisi yang Sangat Menggugah Hati

Lima Fakta yang Wajib Kamu ketahui Mengenai Kupu-kupu Gajah (Attacus atlas)