Posts

Showing posts from 2019

TERUSKAN SAJA SEMAUMU HINGGA USAI

Teruskan saja Sakiti saja Aku tak apa Karena aku sudah tak kau anggap siapa   Kau tak lagi sama Semua hal tak lagi bermakna Sesalku pun kembali mendera Kau sedang menjaga hati lainnya   Aku bukan tak tahu Hanya saja aku belum mau kita usai Namun semakin lama kau semakin semu Dan ... aku antara pasrah atau membiarkan hati berderai Teruskan Saja Semaumu Hingga Usai

KITA DALAM KATA USAI

Jam dinding itu terjatuh Sesaat sebelum aku bersin Kaca dan semua angka dalam bingkai jam menjadi tak utuh Namun, jam jatuh bukan karena itu, ada seribu satu mungkin   Sesaat sebelumnya, gempa mengguncang bumi Lagi dan lagi, gempa susulan terjadi Bisa jadi karena itulah penyebabnya Namun, bingkai foto di sebelanya, tak sama   Suara dering telpon kembali berdering Namun, kubiarkan saja, dan aku masih bergeming Aku hanya saja tak mau merunut ke belakang Bukan mauku, namun mungkin bukan maumu juga   Tak perlu ada kata sesal Aku dan kamu sudah kembali asing Tak perlu juga memutar waktu Ini hanyalah perkara hasrat dalam suatu pilihan   Dan aku kalah dan pilihan tersebut   Aku dan kamu bukan lagi kita Aku dan kamu sudah dalam kata usai  

JIKA ADA AWAL, PASTI ADA AKHIR

Image
A: "Ini adalah akhir dari segalanya."

HANYA TAKUT KEHILANGAN

Image
Yakinlah! Menurutku, semua ini kita lakukan hanya karena takut kehilangan. Mungkin karena rasa sayang yang teramat membuat kita terlalu berlebih dalam menyikapinya. Kita hanya ingin saling menjaga dan tak ingin berpisah. Namun, semua itu malah membuat kita menghadapi kata 'pisah'.

MEMBACALAH

Image
Membaca buku adalah salah satu cara membuka jendela dunia. Namun, sekarang membaca adalah salah satu masalah yang sedang dihadapi oleh negeri ini. Minat membaca di Indonesia sangatlah minim. Tak perlu jauh-jauh, sudah kah kamu membaca buku hari ini?

SEMUA HANYA SOAL WAKTU

Image
Angin ibu kota semakin pekat. Bercampur debu, pasir, dan daun kering. Gelombang angin yang bergoyang hilir-mudik seakan tak terusik dengan keramaian kota. Seperti biasa, pada waktu yang sama. Jalan ibu kota selalu dilewati dengan desak-desakan.

WHAT DO YOU THINK?

Image
Terkadang suatu hal itu tergantung dari bagaimana kita menilainya. Ketika hal tersebut kita nilai negatif belum tentu bagi orang lain negatif juga. Begitu pun sebaliknya. Oleh sebab itu, cobalah jangan terlalu sering berburuk sangka. Belum tentu apa yang kita pikirkan adalah benar demikian. Mungkin ada hal lain di baliknya. Mungkin juga ada rencana lain di balik hal tersebut.

SEPUCUK RINDU

Image
Anak tangga demi anak tangga aku lewati. Saat turun, anak-anak tangga ini terasa tak begitu banyak. Tapi entahlah, saat naik, berasa aduhai ... alangkah beratnya. Sayangnya tak aku hitung jumlah anak tangga tersebut. Yang jelas jumlahnya sekitar puluhan mungkin nyaris seratus.

HITAM, PUTIH, DAN SENJA

Image
Aku masih terduduk di depan tripod dengan kamera yang sedang merekam tenggelamnya senja. Senja keemasan dengan matahari yang nyaris tenggelam di balik kubah Masjid Agung As-Salam Lubuklinggau. Masih indah. Selalu indah. Memikat dan membius. Sebentar lagi kumandang azan akan segera menggelegar. Namun, aku masih temangu memandanginya. Seakan tak mau kehilangan detik-demi-detik kepergian senja yang sementara. Argh ... senja.

PEDANG PAHLAWAN

Image
Mukanya merah. Merah menyala. Aku takut mengajaknya bicara. Takutnya malah aku yang menjadi pelampiasan emosinya. Sejak pagi tadi, setelah mandi, ia melihat ponselnya dan mukanya langsung berubah. Aku membatin, 'sepertinya lagi ada yang menyulut api nih ....' Sudah cukup tahu tipikal temanku satu ini. Jadi aku diamkan saja dia.

NOSTALGIA DENGAN SEJUTA, KISAH, CITA, DAN ASA

Image
Nostalgia adalah sebuah cara mengingat masa lampau dengan sejuta kisah, cita, dan asa. Alunan suara meriak-riak di telinga. Bayang-demi-bayang berganti di kepala. Ah ... sungguh indah dulu kala. Ingin rasanya mengulang tapi apalah daya, waktu terus berjalan, umur terus bertambah, dan bumi terus berputar. Cukupkan sudah, kini hanya bisa mengenang saja.

CINTA KEMASAN

Image
Pagi yang dingin. Sinar matahari berhasil tersamarkan oleh kabutnya. Tak nampak Jelas. Tapi manusia yang berada di Lubuklinggau dan sekitarnya pasti percaya kalau matahari itu telah hadir pagi ini.

SI PENGEJAR RUPIAH

Image
Salah satu hal yang masih aku ingat dengan pernyataannya ketika itu. Hari hujan, tak lebat, juga tak gerimis, namun cukup rapat. Hujan itu tak menyurutkannya untuk terus berjalan. Aku panggil dia dengan melambaikan tangan, dia telah mengerti kode ini. Ia pun berhenti.

BERTENGKAR DENGAN PIKIRAN

Image
Aku mencoba memfokuskan pikiran dengan cara membaca buku. Aku mencoba mengalihkan pikiran dengan cara membaca buku. Namun buku yang aku baca tak dapat membuatku fokus dan mengalihkan pikiran. Argh ....

SIAPA TAHU JODOHMU BELUM LAHIR?!

Image
Hari ini, pagi di Kota Lubuklinggau diawali dengan mendung pun sorenya juga begitu: mendung bahkan hujan. Padahal, siang tadi panasnya bukan main. Menyengat. Ya ... beginilah Lubuklinggau, aku pikir tak ada yang namanya panas berkepanjangan ataupun hujan berkepanjangan. Sepanas-panasnya hari, pasti ada hujannya. Begitu sebaliknya.

SURVIVE

Image
Inilah yang selalu kutunggu. Telah lama kita tak menghabiskan waktu bersama di alam lepas. Kaki gunung dengan pemandangan danau luas tepat berada di hadapan kita. Tepi danau ini menjadi saksi kerinduan kita yang terlanjur memuncak sedari lama.

AKU TANPA HATI

Image
Salah satu kata yang membuat hati dongkol: ter-tipu. Entahlah, saat tertipu pun masih bisa ter-senyum. Antara senyum miris dan geli. Alangkah-alangkahnya.

LAGU SADIS

Image
Perjalanan Lubuklinggau-Jambi hari ini bisa dikatakan sadis, kejam, nan menggelitik. Kok bisa? Playlist lagu yang diputar selama perjalanan sangat menggugahku. Walaupun lagu yang diputar bukanlah lagu-lagu terbaru. Namun, dari sebagian besar playlist lagu tersebut aku mengetahui dan aku menikmatinya. Menikmatinya tempo dulu dan tempo sekarang.

AKU INGIN MENJADI MATAHARI

Image
Pagi buta ini, dingin. Cuaca mendung, berawan, namun tak gelap. Matahari masih berusaha menampakkan sinarnya seterang-terangnya, sehangat-hangatnya. Matahari memang begitu, ia tak peduli dengan apa yang terjadi. Yang terpenting adalah ia bisa hadir dan berguna.

KATA NENEKNYA

Image
Aku terlanjur letih. Mataku terpejam tanpa disadari. Sepertinya aku tertidur sesaat setelah pesawat lepas landas. Ah ... aroma pesawat ini membuatku tenang. Aku tertidur dengan tenang. Tak tahu berapa lama.

SEKEJAM ITUKAH CINTA?

Image
Di bawah terik matahari pagi, aku terduduk, temangu dalam diam. Di bawah pohon rindang tepatnya. Pikiranku melesat beberapa menit ke belakang.

KETIKA AKSARA MENJADI HIDUP, BERNYAWA, DAN BERNAPAS

Image
Ketika aksara benda menjadi hidup, bernyawa, dan bernapas.

MENGHARGAI KEBOSANAN

Image
Pernahkah kamu merasakan bosan dalam hidupmu? Pernahkah kamu merasa tak mempunyai semangat hidup dalam hari-harimu?

MASALAH ATAU SOLUSI?

Image
Kita tak pernah tahu, apa yang akan terjadi nanti? Kita tak pernah tahu, akan jadi apa kita nanti?

SUATU KISAH MASA LAMPAU

Image
Pertama, izinkan aku mengadu sedikit kesah dari tadi siang. Lengan, kaki, dan mukaku terasa teramat panas di dalam, kepala pusing karena panas yang terlanjur menyengat.

KALAU RINDU, YA KATAKAN RINDU!

Image
"Hahahaha ... siapa kamu?" suara itu menggelegar di gendang telingaku. Tak habis pikir, hanya perkara sepeleh, semua menjadi besar.

SALAH ATAU MENCOBA

Image
Aku temangu dalam kegelapan malam, melirik gemintang yang berhamburan. Sore tadi rinai hujan membasahi bumi, lantas pelangi datang mewarnai langit. Oh, sungguh elok. Namun, tak seelok diriku.

IMAJINASI

Image
"Imajinasi adalah segalanya. Imajinasi adalah penarik masa depan. Imajinasi lebih penting  daripada pengetahuan. Tanda kejeneniusan sesungguhnya bukanlah pengetahuan melainkan imajinasi."

SIAPA MUSUH TERBESARMU?

Image
Senin pagi lalu, aku terlanjur letih. Ya ... mungkin wajar saja, hari Minggu aku bekerja full sebagai freelancer event organizer dan baru bisa beristirahat sekitar pukul 12 lewat dini hari. Ah ... rasanya badan ini mulai protes.

KETIKA KAMU YAKIN, MAKA PERTAHANKANLAH

Image
Di puncak Gunung Api Purba, malam itu terlanjur dingin. Untungnya tak ada badai saat itu. Walaupun demikian, tetap saja tebalnya jaket tak mempan menahan dingin yang menusuk. Secangkir kopi hangat menemani  kami saat itu.

MABUK SENJA

Image
Kamu tidak akan mengerti jika tidak merasakan langsung.

TIDAK PASTI ADALAH KEMUNGKINAN TERBESAR

Image
“Hidup ini memang penuh dengan ketidak-pastian. Apa yang ia pikirkan, belum tentu sama dengan yang aku pikirkan. ”

Tutorial Bunuh Diri Ala Penyap (Novel Fiksi Bernyawa Nyata)

Image
Sebelum membicarakan novel yang berakhir sedih ini, aku ingin mengucapkan terima kasih pada storial.co yang telah merekomendasikan bacaan ini untuk aku review. Bagi kamu yang ingin membaca novel ini silakan klik link ini .

MENGUKUR KUALITAS PEMIMPIN DARI APA YANG IA LAKUKAN DENGAN KEKUASAANNYA (Lingkaran Kopdar #6)

Image
Negara ideal adalah negara yang dipimpin oleh seorang filsuf yang memiliki pengetahuan.  Kalimat ini diungkapkan Plato (seorang filsuf pada zaman Yunani kuno) dalam paper yang dibuat oleh Mas Yanza Ahaddin Fahmi. Paper yang berjudul Plato dan Negara Ideal ini telah didiskusikan pada Minggu, 24 Februari 2019, di Sang Kopi. Topik yang diusung Mas Yanza sangat hangat, apalagi sekarang kita sedang berada di tahun politik. Jelas saja topik ini bisa menjadi topik yang hangat sekaligus sensitif untuk diperbincangkan.

AKU (TAK) MEMILIH

Image
Sumber: freepik.com ‘Pagi ini sangat cerah. Terima-kasih Tuhan untuk hari yang cerah ini. Apa kabarmu Tuhan?’ pikirku melayang di pagi buta yang cerah itu. Seperti biasa, setiap pagi, Senin-Jumat, aku mulai bersiap-siap berangkat kerja. Tepatnya pukul 07.00 WIB. Perjalanan dari rumah ke kantor memang tak dekat. Aku tinggal di daerah Jakarta Timur, Duren Sawit, sedangkan kantorku berada di Jakarta Pusat. Ya, setidaknya butuh waktu nyaris satu jam, jika menggunakan transportasi umum. Seperti biasa, aku berjalan kaki terlebih-dahulu untuk keluar komplek (sekitar 10 menit). Kemudian, aku menunggu metromini tujuan Kampung Melayu. Setelah tiba di Kampung Melayu, aku pun bergegas menuju Bus Trans-Jakarta tujuan Pasar Senen. Ah, pemandangan yang umum terjadi. Para pekerja berdesak-desakan menaiki bus ini. Aku pun termasuk salah satunya. Ini sudah menjadi sarapan pagiku, aku pun mensiasati dengan tidak menggunakan seragam kantor saat pergi. Setiap pagi, selama perjalanan dari rumah ke...

JANGAN JADI SEPERTI ADAM DAN HAWA YANG TERJERUMUS KARENA HOAKS (Lingkaran Kopdar #5)

Image
Topik Kopi Darat ke-5 Majelis Lingkaran kali itu sangat enak untuk disantap apalagi suguhan awal dari tuan rumah yang menyajikan rujak mi untuk kami peserta diskusi. Ah ... sore itu terasa nikmat, walaupun hujan melanda tapi beberapa peserta ternyata telah tiba di tempat tepat sebelum hujan turun. Namun, nasib beruntung itu tak berpihak padaku. Di tengah-tengah perjalananku menuju lokasi, hujan turun semakin lebat. Karena merasa tanggung sudah berada di tengah perjalanan, aku pun menepi dan mengenakan jas hujan (maklum, waktu itu menggunakan motor saat menuju ke lokasi). Rezeki dari Tuhan benar-benar nikmat, setelah diguyur hujan, sesaat setelah tiba di rumah Mbak Desi dan Bang Ben, aku langsung dipersilakan menyantap rujak mi yang telah terhidang di meja makan. Wah, nikmatnya .... Tak lama setelah kami menyantap sajian khusus dari tuan rumah, diskusi pun dimulai.

Hujan Turun dari Bawah: Puisi yang Hidup nan Berwarna

Image
Hujan turun dari bawah ... hujan jenis apa yang turun dari bawah? Itulah hal yang pertama kali aku pikirkan ketika mulai membaca buku puisi ini. Lantas pikiranku semakin liar. Apakah maksud dari judul ini? Misalkan hujan itu turun dari bawah, berarti masih ada tempat yang lebih bawah lagi dari tempat hujan itu turun. Atau mungkin, hujan itu turun karena berasal dari bawah. Ya mungkin maksudnya, dari air yang berada di bumi, kemudian menguap menjadi awan, dan akhirnya turunlah hujan, oleh karena itu disebut hujan turun dari bawah, apakah benar demikian? Begitu banyak interpretasi yang hadir hanya untuk judulnya saja.

HEMAT = MISKIN, BOROS = KAYA (Lingkaran Kopdar #4)

Image
Topik kopdar ke-empat sebenarnya sangat menarik, tapi kala itu cuaca benar-benar tak mendukung. Semulanya akan dilaksanakan pada Minggu, 10 Februari 2019, namun diundur menjadi Selasa, 12 Februari 2019, di tempat yang sama. Awalnya, aku sangat ingin tahu lebih dalam lagi perihal topik ini, namun apalah daya hari Selasa itu pun aku tak bisa hadir karena masih dalam waktu kerja kantor. Tak apalah. Mungkin, belum waktunya. Aku pun mencukupkan diri dengan membaca paper yang diberikan oleh pemantik: Mbak Martini.

Kayu Menjadi Debu

Image
sumber: freepik.com Bisakah sebongkah kayu menjadi debu? Ya, sangat bisa ... Kau hanya butuh api. Kemudian membakarnya. Hingga menjadi abu. Sebagai pelengkap, silakan kau undang angin untuk membawanya terbang jauh.

APAKAH CARA BERKOMUNIKASIMU SUDAH BAIK? BERIKUT TIPS KOMUNIKASI YANG BAIK (Lingkaran Kopdar #3)

Image
Setelah membaca tulisan dari Muhammad Yazir, aku langsung teringat dengan film India yang berjudul ‘PK’. Pada film tersebut, di menit ke-35, pemeran utama menumpahkan kebingungannya mengenai penggunaan kata ‘ Accha’ pada bahasa India. Ya, kata ‘ Accha’ dalam bahasa India mengandung banyak makna, tergantung dari konteks, penggunaan, dan nada bicaranya. Hal tersebut masuk dalam kategori ‘semantik’. Semantik adalah salah satu cabang linguistik yang mempelajari arti/makna yang terkandung pada suatu bahasa, kode, atau jenis representasi lainnya. Semantik pun banyak jenisnya, salah satu yang baru aku ketahui, seperti bahasa pemrograman (bahasa C, C++, Java, PHP, BASIC, dsb.) juga termasuk dalam kategori semantik. Waw, jadi selama bangku perkuliahan pun aku mempelajari salah satu jenis ilmu ini. Mungkin, bahasa kalbu pun termasuk dalam salah satu jenis semantik #hahaha. Kembali pada tulisan yang dibuat oleh Bang Yazir. Tulisan tersebut berjudul ‘MAKIAN (POSITIF) DALAM BAHASA ...

Bait Kasih

Image
Kasih, sore ini kau hadir dengan jinggamu yang menghangatkan, namun tak membakar. Tak cukupkah kau hanya datang dengan membawa cinta dan kasih? Mengapa kau juga meletakkan rindu di bagian bawah bawaanmu itu? Mengapa? Kasih, kau begitu egois ... dengan parasmu yang menawan ... kau bius aku bak hipnoterapi ... yang kemudian, selanjutnya membuat aku bergantung padamu ... tak bisa tanpamu. Kasih kau jahat. Kau tega. Beri aku sedikit ruang dan waktu dengan atau tanpa kau ...

BERTANYA DENGAN TANDA TANYA (?) (Lingkaran KOPDAR #2)

Image
“Apa pentingnya bertanya menurutmu?” “Wah sangat penting! Dari pertanyaan tersebut kita dapat mengukur bagaimana kualitas seseorang tersebut. Kau pernah mendengar ungkapan dari Pierre Marc Gaston, seorang politikus Perancis,`kan? Katanya,  It is easier to judge the mind of a man by his question rather than his answer. ” “Ya, aku pernah mendengarnya. Pada dasarnya menilai adalah suatu hal yang membutuhkan proses. Menilai seseorang dari ‘pertanyaannya’ atau dari ‘jawabannya’ adalah bukan hal yang sepele. Kita tidak bisa langsung serta-merta menuduh orang tersebut dari pertanyaannya atau jawabannya. Kita perlu menelaah, melihat mimik mukanya, dan latar belakangnya saat melontarkan kalimat tersebut. Setidaknya kita perlu sedikit belajar sikologi, mungkin?!” “Ya, betul sih ... namun tetap saja kita dapat menilainya dari sana, `kan? Emh ... perihal susah atau gampangnya menilai dari pertanyaan atau jawaban , lantas seberapa pentingnya kedua hal tersebut, sepertinya bisa ...